Problematika: Pergaulan Bebas

 Oleh: Rohma

Permasalahan pergaulan saat ini sudah sangat memprihatinkan. Pasalnya, pergaulan saat ini itu sudah diluar dari batas kewajaran dan bablas. Apalagi pergaulan dari remaja yang sudah buruk. Apalagi trend pacaran dan yang lainnya menjadi sebuah trend yang kalau anak muda saat ini tidak ikuti maka ia dianggap tidak keren, gaul, bahkan tidak modern. Padahal budaya pacaran itu sendiri tidak dibenarkan adanya. 

Sebagaimana pemberitaan yang baru saja kita dengar. Adanya seorang siswi SMA di sebuah daerah yang melahirkan saat di sekolah. Hal ini tentu membuat miris sekaligus sedih. Seorang siswi yang seharusnya pada usia-usia remaja semangat dalam mengeksplorasi banyak hal yang baik untuk masa depannya. Kini harus terhenti. Dari peristiwa ini pun menarik berbagai tanggapan khalayak ramai. Salah satunya adalah ada yang berpendapat bahwa mereka (yang hamil di usia sekolah) masih berhak mendapatkan pendidikan. Masih bisa bersekolah karena mereka berhak atas pendidikan tersebut. 

Hal ini benar, akan tetapi jika hal seperti ini dilonggarkan. Khawatirnya akan banyak kasus-kasus yang sama yang akan menimpa para pelajar. Tentunya sebagai rakyat, kita harus memikirkan pencegahannya.

Perlu diketahui bahwasannya pergaulan bebas itu begitu merusak. Budaya pacaran yang menjadi trendy, budaya konsumtif yang menjadi hal biasa, dan masih banyak budaya-budaya yang tidak baik yang menjadi munculnya pergaulan bebas ini. Salah satu budaya yang marak terjadi ialah budaya pacaran. 

Budaya pacaran ini dapat menjadi sebab terjadinya kasus-kasus hamil diluar nikah seperti ini. Gaya pergaulan para remaja yang bebas dan liar mengakibatkan mereka tidak dapat berpikir bagaimana kedepannya. Dan mereka pun tidak memikirkan resiko apa yang harus mereka dapatkan dari perbuatan mereka itu. Terlebih lagi, pertanggungjawaban mereka nanti di akhirat yang pasti akan Allah tanyakan. Kejadian hamil diluar nikah ini pula banyak menimbulkan hal-hal yang tidak baik. Seperti hukuman bagi orang yang hamil diluar nikah, kehilangan masa depan, jika anak itu terlahir maka ia tidak akan bisa memakai nasab sang ayah biologis, tidak bisa mendapat hak waris, dan sebagainya. 

Sebagai remaja muslim yang mempunyai aturan dalam kehidupannya. Sudah pasti kita harus menerepkan pergaulan yang sebaik-baiknya pergaulan. Sebagaimana dalam Islam yang begitu menjaga pergaulan serta ukhuwah itu sendiri. Sebagai rakyat pula kita memiliki kewajiban untuk mengingatkan para generasi muda saat ini. Agar tidak terkecoh dengan pergaulan yang bablas ini. Begitu pula peran keluarga haruslah menjadi pion penting dalam kehidupan para generasi muda ini. Mari kita terapkan sistem pergaulan yang telah Islam beri tahukan. Menjaga dan dijaga itu adalah sebaik-baiknya peran. 

Wallahu a'lam bishawwa

No comments:

Post a Comment